Minggu, 23 Maret 2008

Untuk saya renungkan......

Jika saya mengatakan bahwa hidup ini sulit?, bisa saya jawab ya hidup ini memang sulit. Tetapi saat saya bertanya seberapakah sulitnya, saya menjawab sangat sulit sekali hingga saya berpikiran untuk segera berakhir. Kadang saya menganggap hidup ini teramat mudah, hingga saya terkesan santai dalam menghadapinya dan jika saya ditanya kenapa kok santai, saya hanya menjawab hidup ini ndak usah ngoyo.

Ternyata kedua pertanyaan dan jawaban saya itu salah. Sebab.....


Ketika saya mengatakan hidup ini sulit, sesungguhnya Allah tidak membebani hamba-Nya diluar kemampuan hamba-Nya. Dan hal terberat yang saya alamipun tentu sudah diperhitungkan oleh Allah untuk membuat kita jauh lebih baik, jika kita tepat menyikapinya. Namun kadang saya menganggap Allah tidak memperhatikan saya. Dan itu salah.

Ketika saya mengatakan hidup ini sangat sulit sekali, sesungguhnya hanyalah masalah hati yang kadang tidak bisa menerima kenyataan. Saat saya menerima cobaan kadang saya menyalahkan dan berburuk sangka kepada Allah. Kadang saya meminta dan tidak dikabulkan, mungkin saya lupa bahwa Allah hanya memberikan hal terbaik bagi hamba-Nya selama ia melakukan apa yang digariskan-Nya. Ke-egoisan saya yang membuat saya tidak bisa menerima yang diberikan Allah karena tidak sesuai dengan keinginan saya. Dan itu salah.

Ketika saya mengatakan hidup ini mudah dan santai, sesungguhnya kita harus bisa memanfaatkan hidup ini dengan baik. Sekali saya salah melangkah tentu akan menodai lembaran kisah sejarah yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah. Saya tidak bisa melakukan sesuatu semau saya, semua ada aturannya. Baik dalam kehidupan dunia maupun akherat. Jika saya sudah tidak lagi mentaati peraturan, apalah gunanya saya bekerja dan hidup. Selama ini saya sering melanggar aturan yang ada dan saya bersikap santai, bahkan merasa tak bersalah sama sekali. Dan itu salah.

Ketika saya mengatakan ndak usah ngoyo, sesungguhnya Allah telah menggariskan bahwa manusia harus berusaha dengan keras untuk mencapai kemuliaan dunia dan akherat. Ngoyo bisa diartikan bekerja tanpa mengingat waktu dan kondisi fisik. Namun kadang saya menganggap bahwa bekerja keras sama dengan ngoyo dan hanya akan melelahkan serta membuat capek, hasilnya kadang tidak memuaskan hati hingga saya lupa mensyukurinya. Dan itu salah.

Mas Her, 11 Sept 03

Lebih indah mana

Lebih indah manakah?
Apakah hamparan padang pasir yang panas meranggas, yang diantara sesak pasir jarang sekali ditemukan air? Pohonpun layu sebelum tumbuh, dan mati sebelum membesar. Kecuali sedikit sekali tumbuhan di dekat oase yang kebetulan ada airnya.
Ataukah lautan luas yang menyimpan banyak sekali air? Bahkan ketika itu pula laut masih terus saja diisi oleh sungai-sungai yang tak hentinya mengalir.
Ternyata keduanya menampakkan kerakusan. Padang pasir tak pernah menghantarkan udara sejuk sama sekali. Bahkan ketika malam datangpun keadaan tetap sama. Laut juga tak pernah menampakkan untuk memberi air kepada daratan kecuali air bah yang menghancurkan.
Hampir tak ada kesan indah. Kecuali perpaduan antara keduanya. Ketika kuperhatikan pantai dengan nyiurnya yang melambai seakan menawarkan kesejukkan yang tak terperi. Memang disana ada keindahan.
Memang pertemuan antara laut dan pasir akan menampilkan kesejukkan yang sangat. Panasnya mentari tak lagi terasa seperti di padang pasir. Kesejukkan yang dirindukan banyak orang. Akankan keduanya terus menyatu untuk menghilangkan jenuhnya pikiran dari panasnya dunia dan harapan yang tak kunjung pupus?
Keindahan dunia adalah hiasan mata, tapi akankah itu melenakan?
Padahal banyak sekali yang telah terlena?
Dan kau?
Heri, 21 Okt 04