Ketika saya mengatakan hidup ini sulit, sesungguhnya Allah tidak membebani hamba-Nya diluar kemampuan hamba-Nya. Dan hal terberat yang saya alamipun tentu sudah diperhitungkan oleh Allah untuk membuat kita jauh lebih baik, jika kita tepat menyikapinya. Namun kadang saya menganggap Allah tidak memperhatikan saya. Dan itu salah.
Minggu, 23 Maret 2008
Untuk saya renungkan......
Oleh
Heri Susanto
Lebih indah mana
Oleh
Heri Susanto
Lebih indah manakah?
Apakah hamparan padang pasir yang panas meranggas, yang diantara sesak pasir jarang sekali ditemukan air? Pohonpun layu sebelum tumbuh, dan mati sebelum membesar. Kecuali sedikit sekali tumbuhan di dekat oase yang kebetulan ada airnya.
Ataukah lautan luas yang menyimpan banyak sekali air? Bahkan ketika itu pula laut masih terus saja diisi oleh sungai-sungai yang tak hentinya mengalir.
Ternyata keduanya menampakkan kerakusan. Padang pasir tak pernah menghantarkan udara sejuk sama sekali. Bahkan ketika malam datangpun keadaan tetap sama. Laut juga tak pernah menampakkan untuk memberi air kepada daratan kecuali air bah yang menghancurkan.
Hampir tak ada kesan indah. Kecuali perpaduan antara keduanya. Ketika kuperhatikan pantai dengan nyiurnya yang melambai seakan menawarkan kesejukkan yang tak terperi. Memang disana ada keindahan.
Memang pertemuan antara laut dan pasir akan menampilkan kesejukkan yang sangat. Panasnya mentari tak lagi terasa seperti di padang pasir. Kesejukkan yang dirindukan banyak orang. Akankan keduanya terus menyatu untuk menghilangkan jenuhnya pikiran dari panasnya dunia dan harapan yang tak kunjung pupus?
Keindahan dunia adalah hiasan mata, tapi akankah itu melenakan?
Padahal banyak sekali yang telah terlena?
Dan kau?
Apakah hamparan padang pasir yang panas meranggas, yang diantara sesak pasir jarang sekali ditemukan air? Pohonpun layu sebelum tumbuh, dan mati sebelum membesar. Kecuali sedikit sekali tumbuhan di dekat oase yang kebetulan ada airnya.
Ataukah lautan luas yang menyimpan banyak sekali air? Bahkan ketika itu pula laut masih terus saja diisi oleh sungai-sungai yang tak hentinya mengalir.
Ternyata keduanya menampakkan kerakusan. Padang pasir tak pernah menghantarkan udara sejuk sama sekali. Bahkan ketika malam datangpun keadaan tetap sama. Laut juga tak pernah menampakkan untuk memberi air kepada daratan kecuali air bah yang menghancurkan.
Hampir tak ada kesan indah. Kecuali perpaduan antara keduanya. Ketika kuperhatikan pantai dengan nyiurnya yang melambai seakan menawarkan kesejukkan yang tak terperi. Memang disana ada keindahan.
Memang pertemuan antara laut dan pasir akan menampilkan kesejukkan yang sangat. Panasnya mentari tak lagi terasa seperti di padang pasir. Kesejukkan yang dirindukan banyak orang. Akankan keduanya terus menyatu untuk menghilangkan jenuhnya pikiran dari panasnya dunia dan harapan yang tak kunjung pupus?
Keindahan dunia adalah hiasan mata, tapi akankah itu melenakan?
Padahal banyak sekali yang telah terlena?
Dan kau?
Heri, 21 Okt 04
Langganan:
Postingan (Atom)